Lucu rasanya mengingat
kejadian ulekan dan sutil. Kisah ini sungguh sederhana namun sangat berkesan
bagi saya.Kejadian terjadi hari minggu lalu tanggal 27
Oktober 2013.
Saya dan suami mampir ke Wisata Tugu di daerah Ijen, Malang -
Jawa Timur.Ini kali pertama saya mengunjungi tempat ini, seperti pasar tradisional dengan berbagai stand makanan dan baju serta perkakas
rumah tangga.
Melihat banyaknya stand makanan, saya pun tergiur untuk mencicipi sate ayam yang ngepul asapnya dan menggoda aromanya. Suami saya memilih gudeg untuk menjadi sasarannya.
Setelah kenyang kami pun bergegas menuju stand -
stand lainnya, lalu langkah kami terhenti saat melihat stand yang menjual
perkakas rumah tangga. Maklum, kami merupakan newly wed jadi melihat
perlengkapan rumah tangga sama menariknya dengan melihat diskon baju The Executive..haha..lol..Langsung saja kami berdua membeli ulekan atau
cobek (entah kata mana yang benar dalam menyebut benda yang terbuat dari batu
ini..), sutil serta pisau dapur.
![]() |
Menikmati camilan di Wisata Tugu dengan Baju Kembaran (Hahaha..namanya juga newly wed.) |
Setelah berbelanja perlengkapan dapur kami berkeliling ke stand yang lain. Kami berhenti di stand yang menjual taplak meja, penutup kulkas, dll. Melihat harga yang ditawarkan oleh penjual taplak cukup mahal yaitu sebesar Rp 40.000 untuk sebuah taplak batik ukuran persegi 1x1 m (mahal ga sih ini namanya...??). Kami pun mengurungkan niat untuk berbelanja, maklum belum mempelajari jurus tawar menawar di Malang ini. Salah-salah nanti bukannya dapet harga murah, malah di- bogem ama yang jualan. :D
Saat hari sudah semakin siang, sekitar pk. 11.30 kami bersiap pulang karena di Wisata Tugu tersebut stand-stand mulai ditutup. Wisata Tugu Malang ini dibuka setiap hari Minggu sejak pagi sekitar pk. 06.00 dan tutup sekitar pk. 11.30.
Saat di perjalanan pulang (kira-kira sudah 15 menit, cukup jauh sbenernya dari Wisata Tugu..), kami baru menyadari bahwa barang belanjaan yang kami beli ketinggalan di stand penjual taplak. Mateengg dah...!! Mau marah ya gimana.. Mau ga marah tapi kok rasanya gondook..!! Hehe.. lagi sekali,, karena kami merupakan newly wed, jadi asas tepo seliro atau toleransinya masih tinggi (Begitu sih kata bude, pakde, dll..kalo newly wed jarang bertengkar..katanya ya ini..katanyaaa..!!!).
Kami berdua terdiam, karena takut saling menyalahkan. Jadi memang lebih baik ya "D-I-A-M". Lalu tiba-tiba suami mulai bicara, "Put, ini memang bukan masalah uangnya sih, tapi sebaiknya kita balik ke tempat tadi. Supaya ini jadi pelajaran untuk kita, biar kita ingat terus. Tidak ceroboh lagi. Saat hendak pergi harus ingat apa yang harus dibawa. Saat mau pulang harus ingat apa yang kita bawa supaya tidak ketinggalan." Saya lalu mantuk-mantuk saja tanda setuju.
Lalu kami kembali ke daerah Ijen tempat Wisata Tugu tadi, saya menunggu di parkiran lalu suami saya berlari masuk ke tempat stand taplak. Sebenarnya saya sudah pesimis untuk bisa menemukan belanjaan tersebut. Stand-stand yang tadinya berdiri sudah dibongkar dan dimasukkan ke mobil-mobil pick-up. Orang yang tadi ramai berlalu lalang juga sudah berangsur sepi. Saya hanya berdoa saja, semoga bisa ketemu.
Tiba-tiba suami saya menelpon, dia menanyakan letak stand taplak, untuk memastikan bahwa posisinya tidak keliru. Dia berkata bahwa stand di dalam sudah di bongkar dan dia tidak menemukan ibu penjual taplak. Saya sempat sedih, lalu saya mengatakan bahwa lebih baik kita pulang. Tetapi suami saya berkata lain. Biarlah saya mengecek sekali lagi. Tidak berapa lama kemudian suami saya muncul dan membawa belanjaan yang tertinggal tadi.
Senaaaaaang sekaliiiii rasanya kami menemukan cobek dan sutil tersebut. Mungkin ini bukan merupakan barang yang mewah atau berarti. Namun hari ini kami belajar untuk sabar dalam menghadapi sesuatu, tidak saling menyalahkan antar suami - istri dan mencoba mencari jalan keluar terbaik. Memang itu membutuhkan pengorbanan, namun saat "cobek dan sutil" kita dapati. Benda ini akan berguna dan menjadi berkat dalam kehidupan berumah tangga.
Seperti yang terdapat dalam Firman Tuhan, dalam Amsal 21 : 5 "Rancangan orang rajin semata-mata mendatangkan kelimpahan, tetapi setiap orang yang tergesa-gesa hanya akan mengalami kekurangan."
No comments:
Post a Comment